Friday, April 14, 2017

RPP Metode MATCHING WORD BY WORD mempermudah Mengajar Pembelajaran Bahasa Inggris SD (Sekolah Dasar)

Beberapa tahun yang lalu saya pernah mengembangkan RPP Mata Pelajaran Bahasa Inggris yang berorientasi atau berfokus pada kemampuan siswa dalam menggunakan kamus Bahasa Inggris. Saya berasumsi bahwa siswa lulusan SD minimal harus mempunyai kemampuan atau kompentesi dalam menggunakan kamus Bahasa Inggris.

Metode yang saya gunakan saya namakan Metode FIND THE WORD atau "Mencari Kata". Dimana siswa akan diberikan tugas oleh guru untuk mencari beberapa kata dalam Bahasa Inggris kemudian mereka harus mencari tahu artinya dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya dengan menggunakan Kamus.

Misalnya, guru memberi soal berikut:
1. Why = ....
2. What = ....
3. When = ....
4. Where = ....
5. Who = ....
Kemudian siswa mencari artinya dalam Bahasa Indonesia, atau sebaliknya soal dalam Bahasa Indonesia kemudian siswa mencari artinya dalam Bahasa Inggris.

Kekurangan Metode FIND THE WORD
Walaupun dapat melatih kemampuan siswa dalam menggunakan kamus. Namun metode ini memiliki kekurangan, yaitu:
- Pertama: memakan waktu terlalu lama
  Menggunakan kamus untuk siswa yang belum terampil akan membutuhkan waktu yang cukup lama, sementara tuntutan materi yang ditargetkan cukup banyak. Sehingga ini akan membuat materi-materi yang telah direncanakan sebelumnya tidak tersampaikan 100%.

- Kedua: Kurangnya Media Belajar Kamus
  Tidak semua siswa memiliki kamus Bahasa Inggris, apalagi siswa yang orang-tuanya tidak mampu. Sekolah yang baik seharusnya menyediakan 20 sampai 40 kamus di perpustakaannya agar bisa dipinjam/digunakan sebagai media belajar. Namun saya yakin 90% atau mungkin lebih, sekolah SD di Indonesia rata-rata tidak memiliki stok kamus yang memadai di perpustakaan sekolahnya.

- Ketiga: Kata yang memiliki banyak arti dan atau sinonim atau homonin atau homograf
  Kadang-kadang ada kata yang memiliki banyak arti atau sinonim atau homonim jika diterjemahkan kedalam bahasa lain. Misalkan guru memberikan soal dengan kata "Age" :
1. Age = ...
maka bisa saja ada siswa yang menjawabnya dengan "umur" atau ada juga yang akan menjawab "usia" atau mungkin ada yang menjawab "jaman", dan sebagainya sehingga jawabannya akan ada banyak pilihan. Contoh lainnya misalkan guru memberikan soal dangan kata "Menyimpan" :
2. Menyimpan = ...
maka bisa saja ada yang menjawab dengan kata "save", atau "keep", "store", "hold", dan lain-lain
2. Menyimpan = save
2. Menyimpan = keep
2. Menyimpan = store
2. Menyimpan = hold
dan lain-lain
Ini akan menyulitkan guru ketika proses pemeriksaan pekerjaan siswa dan juga akan membuat siswa kesulitan menghafal kata-kata tersebut. 

Solusi: Metode MATCHING WORD BY WORD
Mungkin Metode FIND THE WORD ini tidak akan terlalu menghambat jika digunakan pada siswa SMP atau SMA keatas, namun untuk siswa SD saya tidak terlalu merekomendasikan ini walaupun mungkin sekali-kali boleh dicoba, untuk meningkatkan tantangan atau tingkat kesulitan apabila kemampuan siswa dirasa sudah cukup. Namun untuk mempermudah pembelajaran Bahasa Inggris di SD guru dapat mencoba metode yang saya namakan Metode MATCHING WORD BY WORD atau dalam Bahasa Indonesia bermakna sama dengan "Menjodohkan/Mencocokkan Kata per Kata"

Pada dasarnya metode ini hampir mirip dengan Metode FIND THE WORD diatas, namun guru memberikan pilihan jawaban yang baku sehingga jawaban dari soal-soal tersebut menjadi baku dan tidak bervariasi atau sesuai dengan keinginan guru saat merancang RPP.

Langkah pertama dalam menyusun soal-soal adalah dengan menentukan kata-kata dan arti/terjemahannya, misalkan:
1. umur = age
2. menyimpan = save
3. garis = line
4. penggaris = ruler
5. gambar = picture
6. murid = student
7. belajar = study
8. guru = teacher
9. mengajar = teach
10. memakai = use
Kemudian, langkah berikutnya adalah mengacak pilihan jawaban, misal:
A. use
B. teach
C. teacher
D. study
E. student
F. age
G. save
H. picture
I. ruler
J. line
Sehingga soal yang kemudian akan guru tulis di papan tulis adalah seperti berikut ini:


Sebaiknya pilihan jawaban dalam bahasa inggris dan ditulis diawal, kemudian barulah ditulis soal-soalnya. Dengan demikian siswa akan dilatih untuk menuliskan kata dalam Bahasa Inggris sebanyak dua kali, yaitu pada pilihan jawaban dan ketika mengisi jawaban. Harapannya siswa secara motorik dapat menuliskan kata-kata Bahasa Inggris dengan baik dan mengingatnya karena dilakukan lebih intens daripada kata-kata dalam Bahasa Indonesia-nya yang cuma ditulis 1x.

Jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut:

A. use
B. teach
C. teacher
D. study
E. student
F. age
G. save
H. picture
I. ruler
J. line
1. umur = age
2. menyimpan = save
3. garis = line
4. penggaris = ruler
5. gambar = picture
6. murid = student
7. belajar = study
8. guru = teacher
9. mengajar = teach
10. memakai = use

Setelah saya coba di kelas, ternyata metode ini dapat diselesaikan dengan waktu hanya kurang dari 1 jam. Jika siswa sudah cukup pandai, mereka dapat menyelesaikan 10 sampai 20 soal kurang dari 30 menit. Menurut saya Metode MATCHING WORD BY WORD ini sangat efektif dan efisien.

Tindak lanjut dari Metode ini adalah Teknik Pemeriksaan dan Pembahasan Soal oleh guru. Adapun langkah-langkan atau aturannya adalah sebagai berikut:
  1. Siswa yang sudah menjawab semua boleh mengumpulkan bukunya di meja guru
  2. Guru melakukan pemeriksaan dan mengoreksi pekerjaan/jawaban siswa tersebut sambil menunggu siswa yang lain selesai mengerjakan/menjawab soal.
  3. Pada jawaban yang benar di buku siswa guru memberikan tanda V atau cek
  4. Pada jawaban siswa yang salah, guru memberikan tanda X atau silang kemudian guru memanggil siswa tersebut untuk membetulkan jawaban yang salah tersebut.
  5. Guru memberikan kredit kepada siswa pertama atau tercepat dalam mengerjakan soal dengan memberi tanda-tangan atau dengan menuliskan kata FASTEST di bukunya.
  6. Guru memberikan tanda-tangan dan tanda apresiasi pada buku siswa-siswa yang menggumpulan, misalkan tanda FAST kepada siswa-siswa yang cukup cepat dalam mengerjakan soal, dan tanda SLOW di buku/pekerjaan siswa yang lambat, dan sebagainya.
  7. Jika sudah banyak siswa yang mengumpulkan tugasnya, misalkan 10 orang, guru dapat meminta satu per satu siswa yang telah mengumpulkan tugasnya untuk mengisi soal di papan tulis. Tujuannya adalah melatih keberanian siswa dan melatih hafalan kata-kata Bahasa Inggris yang baru saja mereka kerjakan sekaligus memberikan kemudahan kepada teman-temannya yang belum bisa menjawab semua soal yang telah di tulis di papan tulis.
  8. Jika semua soal dipapan tulis telah dapat dijawab, semua siswa tidak lama dipastikan sudah dapat mengumpulkan tugas-tugasnya di meja guru, dan guru hanya tinggal memberikan tanda tangan dan tanda tulisan SLOW kepada siswa yang masih lambat dalam menyelesaikan soal.
  9. Guru mengembalikan buku tugas siswa. 
Selanjutnya apabila masih ada waktu, metode ini dapat dilanjutkan dengan Metode RE-WRITING agar siswa lebih intensif menghafal dan menguasai kata-kata Bahasa Inggris. Apabila waktu sudah habis, guru dapat memberikan PR (Pekerjaan Rumah) kepada siswa serupa dengan Metode RE-WRITING. Metode ini cukup baik di terapkan dalam tugas Pekerjaan Rumah (PR).


Selamat mengajar!

No comments:

Post a Comment