Thursday, August 29, 2019

Aprilia MotoGP keteteran

Aprilia bukan nama asing di dunia balap. Ketika era balap motor 2 tak, pabrikan ini cukup diperhitungkan di dunia balap motor. Sejak tahun 1992, Aprilia banyak meraih tittle juara dunia Grand Prix balap motor, walaupun di kelas motor berkapasitas cc kecil.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Aprilia pernah menjuarai GP 125ccGP 250cc, dan SuperbikeJorge Lorenzo pernah menjadi juara dunia GP125 (2006) dan GP250 (2007) bersama Aprilia. Alvaro Bautista juga pernah menjuarai GP125 bersama Aprilia pada tahun 2006. Marco Melandri juara GP250 pada tahun 2002 juga dengan motor Aprilia. Legenda MotoGP yang masih belum mau pensiun, Valentino Rossi juga pernah dua kali juara dunia bersama Aprilia pada tahun 1999 (GP250) dan tahun 1997 (GP125). Pembalap terkenal lainnya yang pernah membawa kejayaan bagi Aprilia adalah Loris Capirossi (GP250/1998) dan Max Biaggi yang menjuarai GP250 tiga kali (1994, 1995, 1996) dan Superbike dua kali (2010 & 2012). Terakhir kali Aprilia merasakan kejayaan adalah pada tahun 2014 ketika Sylvain Guintoli menjuarai WSBK (Superbike).

Sylvain Guintoli WSBK 2014 Aprilia

Namun di kelas MotoGP/GP500cc, Aprilia hingga detik ini belum pernah merasakan kejayaan.
1994 - Loris Reggiani - Aprilia RSW500 - (Pos 24) - (Point 7)
1995 - Loris Reggiani - Aprilia RSW-2 500 - (Pos 10) - (Point 59)
1996 - Doriano Romboni - Aprilia RSW-2 500 - (Pos 19) - (Point 23)
1997 - Doriano Romboni - Aprilia RSW-2 500 - (Pos 10) - (Point 88)
1998 - 
1999 - Tetsuya Harada - Aprilia RSW-2 500 - (Pos 10) - (Point 104)
2000 - Jeremy McWilliams - Aprilia RSW-2 500 - (Pos 14) - (Point 76)
2001 - 
2002 - Régis Laconi - Aprilia RS Cube - (Pos 19) - (Point 33)
2003 - Colin Edwards - Aprilia RS Cube - (Pos 13) - (Point 62)-
2004 - Jeremy McWilliams - Aprilia RS Cube - (Pos 19) - (Point 26)
2005 - 
2006 - 
2007 - 
2008 - 
2009 - 
2010 - 
2011 -
2012 - Aleix Espargaró - ART GP12 - (Pos 12) - (Point 74)
2013 - Aleix Espargaró - ART GP13 - (Pos 11) - (Point 93)
2014 - Danilo Petrucci - ART - (Pos 20) - (Point 17)
2015 - Álvaro Bautista - Aprilia RS-GP - (Pos 16) - (Point 31)
2016 - Álvaro Bautista - Aprilia RS-GP - (Pos 12) - (Point 82)
2017 - Aleix Espargaró - Aprilia RS-GP - (Pos 15) - (Point 62)
2018 - Aleix Espargaró - Aprilia RS-GP - (Pos 17) - (Point 44)
2019 - Aleix Espargaró - Aprilia RS-GP - (Pos 14) - (Point 33) ...*

Prestasi terbaik Aprilia di kelas tertinggi yaitu ketika tahun 1999, saat Tetsuya Harada berhasil mencetak angka 104 poin dan diantaranya berhasil dua kali naik podium tiga. Dan tahun 2000 ketika Jeremy McWilliams berhasil dua kali naik podium 3. Lalu pada tahun 1997 Doriano Romboni pernah satu kali naik podium 3. Setelah itu maksimal Aprilia hanya bisa finish di urutan 6 yang dilakukan Aleix Espargaró pada 2018 dan 2017. Begitu pula Colin Edwards cuma bisa finish terbaik di urutan 6.

Jeremy McWilliams - Aprilia RSW-2 500

Posisi Finis terbaik Rider Aprilia pada Raceday MotoGP/GP500:
3 Jeremy McWilliams (Mugello & Donington Park 2000)
3 Tetsuya Harada (Paul Ricard & Donington Park 1999)
3 Doriano Romboni (Assen 1997)
6 Aleix Espargaró (Losail 2017, Aragon 2017 & Aragon 2018)
6 Colin Edwards (Suzuka 2003)
7 Álvaro Bautista (Motegi & Sepang 2016)
7 Stefan Bradl (Termas de Río Hondo 2016)
7 Noriyuki Haga (Donington Park 2003)

Kapankah Aprilia bangkit? Sudah lama banget Aprilia gak pernah tampil di podium sejak 19 tahun yang lalu. Saya berharap Aprilia tampil kompetitif seperti Suzuki atau KTM yang sudah bisa naik podium.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Wednesday, August 21, 2019

Akreditasi Sekolah: Bukan Murid saja yang dikasih nilai oleh guru

Bukan Murid saja yang dikasih nilai oleh guru. Guru dan Sekolah pun ada yang menilai loh!
Beberapa hari ini di sekolah tempat saya mengasuh tidak seperti hari-hari biasa. Para guru sedang sibuk mempersiapkan akreditasi sekolah. Karena saya bukan guru profesional saya tidak begitu paham dan mendalami tentang seluk beluk akreditasi. Yang saya tahu tentang akreditasi adalah, kunjungan untuk menilai suatu sekolah. Sehingga nanti sekolah memiliki semacam rapot yang memiliki nilai akreditasi A, B, C atau tak terakreditasi. Akhirnya kali ini saya penasaran ingin lebih memahami apa sih pentingnya akreditasi bagi sekolah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tak Terakreditasi
Setelah membaca dari beberapa media di internet, ternyata hanya sekolah dengan akreditasi A dan B yang berhak menyelenggarakan UN. Bila sekolah belum terakreditasi atau nilainya C, saat Ujian Nasional harus bergabung dengan sekolah yang sudah terakreditasi. Kemudian yang menandatangani ijazah siswa yang ikut UN tersebut adalah kepala sekolah yang sekolahnya sudah terakreditasi. Referensi:
Pada tanggal 14 Desember 2018, salah-satu artikel pada situs mediaindonesia.com menyebutkan bahwa sebagian besar sekolah dan madrasah di Tanah Air atau 55,31% terakreditasi B dan hanya sebagian kecil yang masuk akreditasi A. Selain itu, masih ada sekolah dan madrasah yang tidak terakreditasi, bahkan tercatat 705 yang tutup. Sekolah yang tidak terakreditasi atau tidak mendapat akreditasi, antara lain karena sekolah tersebut tidak memenuhi kriteria penilaian akreditasi

Akreditasi Sekolah juga Pengaruhi Pemberian Dana BOS
Mungkin salah satunya hal ini yang membuat banyak sekolah berjuang habis-habisan mendapatkan nilai akreditasi sebaik mungkin. Sekolah yang tidak terakreditasi dipastikan tidak akan menerima Biaya Operasional Sekolah (BOS) pada 2020 mendatang. Sumber:
Berdasarkan artikel berjudul Sekilas Tentang Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah  pada tahun anggaran 2012, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:

  • SD/SDLB : Rp 580.000,-/siswa/tahun
  • SMP/SMPLB/SMPT : Rp 710.000,-/siswa/tahun

Ada satu artikel menarik tentang akreditasi sekolah yang senada dengan pikiran dan hati saya. Artikel tersebut berjudul Fenomena Akreditasi : Pencitraan atau Kualitas?
Bahkan sebelumnya saya berhasrat membuat tulisan serupa, eh ternyata keduluan. Ada orang yang telah membuatnya, persis seperti apa yang saya rasakan dan saya pikirkan. Berikut dibawah ini saya rangkum intisari dari artikel tersebut:

Pencitraan Akreditasi
Menjelang visitasi atau kunjungan akreditasi, sekolah akan sibuk sekali mempersiapkan segalanya agar mendapatkan nilai akreditasi sebaik mungkin. Para guru diminta untuk mengumpulkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) beserta evaluasi belajar, tidak ketinggalan media mengajar, walaupun pada hari-hari biasa jarang dilakukan, bahkan tidak pernah membuat RPP dan tidak pernah membuat inovasi media belajar. Tenaga kependidikan non guru dan kepala sekolah juga disibukkan dengan urusan administrasi, mulai dari data siswa, prestasi siswa, data guru, dan lain-lain. Para murid pun tidak ketinggalan, mereka juga sibuk, bersama wali kelasnya mereka menghias kelas, membersihkan kelas, hampir setiap hari kerja bakti masal, ikut mencat ruangan, berlatih menyanyi dan sebagainya. Mencoba berfikir positif bahwa "akreditasi" ini adalah salah satu cara untuk mengontrol sekolah dan menjaga kualitas sekolah, tetapi sebenarnya saya merasa resah dan khawatir atas fenomena akreditasi ini. Banyak pertanyaan muncul dalam benak saya, seperti: "Kenapa RPP baru dibuat pada saat akan akreditasi? Padahal di hari-hari biasa baik kepala sekolah, pengawas, bahkan kepala dinas tidak pernah menyinggung tentang RPP apalagi membahas pengembangan kegiatan pembelajaran", "Kenapa fasilitas baru dibenahi hanya ketika ada akreditasi?", "Kenapa laporan baru dibuat saat mau akreditasi?" dan segudang pertanyaan "Kenapa" lainnya. Sehingga terkadang saya berfikir negatif, bahwa semua yang dilakukan oleh pihak sekolah hanya untuk pencitraan saja, pencitraan agar sekolah dinilai bagus dan layak, pencitraan agar berhasil mendapatkan nilai "A" atau minimal "B".

Lalu bagaimana dengan masalah kualitas sekolah? Apakah kualitas sekolah hanya pantas dinilai melalui akreditasi? Fenomena seperti ini seperti melihat kecerdasan seorang anak yang hanya diukur dari nilai akhir saja. Pada akhirnya semua seperti dinilai secara instan. Bukankah akan lebih baik jika kita terlihat apa adanya? Jika memang kita masih belum berkualitas maka kita harus lebih meningkatkan kualitas lagi. Jika kita sudah berkualitas maka kita harus mempertahankannya, bahkan lebih baik ditingkatkan? Mengapa kita harus sibuk saat akreditasi, seolah-olah semua lengkap sempurna, baik padahal kenyataannya semua dikerjakan hanya dalam waktu 1 bulan saja? Bulan-bulan lainnya sama sekali berbeda. Bukankah lebih baik jika kita mempersiapkan semua itu dengan niat "murni" untuk meningkatkan kualitas dan bukan untuk pencitraan? Bukankah lebih baik jika sedari awal guru-guru sudah diminta kesadarannya untuk membuat RPP secara teratur yang di tindak lanjuti dengan pemeriksaan rutin dari sekolah? Dengan seperti itu tentu saja semua akan lebih rapi, teratur dan baik. Menjelang akreditasi kita tidak perlu diributkan dengan hal-hal yang seharusnya kita lakukan sejak dulu. Kita akan lebih bisa menilai kualitas kita secara objektif dan bukan karena sekedar pencitraan.

Sumber:
 Nurul, Fitri. 2014. Fenomena Akreditasi : Pencitraan atau Kualitas? kompasiana.com

Artikel lainnya yang menarik tentang akreditasi adalah tulisan yang berjudul LANGKAH STRATEGIS PERSIAPAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH karya Reni Herawati. Menurut saya artikel tersebut sangat cocok untuk dibaca oleh yang sekolahnya akan mendapatkan kunjungan visitasi akreditasi.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saturday, August 17, 2019

Download The Sims 4 PC 1.41 GB

The Sims 4 adalah game orang-orangan dan rumah-rumahan. Mengingatkan saya dulu pada tahun 80-90an anak perempuan suka bermain permainan BP (Bongkar Pasang) mainan orang-orangan dari kertas karton. Ada juga yang menyebutnya Barbie Kertas.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Beberapa hari ini saya ingin mengunduh dan mencoba lagi bermain The Sims 4. Namun untuk sebuah game yang sudah lama dirilis pada tahun 2014 silam game ini ternyata cukup besar juga yah ukurannya. Saya harus download sekitar 14 GB.

Mungkin karena hari ini hari libur, 17 Agustus membuat kecepatan internet melambat. Apalagi sekarang hari Sabtu. Karena sepengalaman saya kecepatan internet malam minggu dan hari minggu sering melambat dari hari biasanya.


Saya perhatikan kecepatan internet saya hari ini cuma mentok 97.08 KB / detik atau untuk mendownload game The Sims 4 dibutuhkan waktu sekitar 11 jam lebih. Saya menggunakan internet dari jaringan 4G salah satu operator seluler termurah di Indonesia, menurut versi saya ahahaha.


Kadang kecepatan donwload turun menjadi 39.84 KB / SEC atau dibutuhkan waktu sekitar 12h 50m 54s untuk mengunduh game The Sims 4 ini. Mungkin kalo saya pake operator seluler yang agak mahalan bisa lebih cepat kali yah? Jadi inget dulu waktu awal punya HP 4G bisa download dengan kecepatan sampai lebih dari 5 mbps atau 625 KB/S.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Wednesday, August 14, 2019

Ubah RPP Metode Pembelajaran SING A SONG Cara Mengajar Bahasa Inggris SD Kelas 6

Kegiatan pembelajaran dengan metode yang sama dalam waktu cukup lama akan menyebabkan kebosanan. Ini merupakan efek negatif yang harus segera ditangani karena dikhawatirkan akan menyebabkan situasi yang tidak kondusif dalam kegiatan belajar mengajar.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Metode yang sering saya gunakan dalam mengajar adalah metode MATCHING atau menjodohkan kata per kata atau kalimat per kalimat. Penjelasan tentang metode MATCHING ini dapat dilihat pada postingan saya sebelumnya yang berjudul:
RPP Metode MATCHING WORD BY WORD mempermudah Mengajar Pembelajaran Bahasa Inggris SD (Sekolah Dasar)
Selain metode MATCHING saya juga sering menggunakan cara mengajar atau metode REWRITING. Bahkan keduanya pun bisa dipadukan satu sama lain dan saling mendukung dan menguatkan. Biasanya saya menggunakan metode REWRITING ini saat menugaskan PR atau Pekerjaan Rumah. Harapannya agar murid bisa belajar dan menghafal dirumahnya masing-masing. Adapun cara mengajar dengan menggunakan metode RE-WRITING dapat dilihat pada artikel yang berjudul:
RPP Metode RE-WRITING Paling Mudah Mengajar Pembelajaran Bahasa Inggris SD
Namun terlalu sering memberikan PR kepada siswa, sepengalaman saya beberapa siswa merasa bosan dan tidak nyaman. Ada beberapa siswa yang absen pada jam pelajaran Bahasa Inggris karena tidak mengerjakan PR dan takut diberikan hukuman oleh guru. Jadi menurut saya memberikan PR cukup sesekali saja, mungkin sebulan sekali kali yah, atau paling mepet dua minggu sekali.

Untuk mengembangkan metode pembelajaran yang baru saya harus mencari banyak referensi. Jika menggunakan google dengan kata kunci: "bahasa inggris kelas 6 sd" maka muncul link-link seperti dibawah ini:


Hasil pencarisan teratas di tempati oleh halaman berjudul: Rangkuman Materi Bahasa Inggris Kelas 6 SD. Lalu peringkat kedua: Materi Pelajaran Bahasa Inggris Kelas 6 SD. Setelah saya amati ternyata kedua halaman tersebut memuat isi yang hampir sama persis. Bahwa, materi pelajaran Bahasa Inggris Kelas 6 SD adalah sebagai berikut:

SEMESTER 1
1. Directions and Locations (Arah dan Letak)
2. Holiday (Hari Libur)
3. Describing People and Objects (Menggambarkan orang dan Objek)
4. Shopping (Berbelanja)
5. Ownership (Kepemilikan)
6. Folk Tales (Dongeng)

SEMESTER 2
7. Government ( Pemerintahan)
8. Order and Request (Perintah dan Permintaan)
9. Health and Hospital (Kesehatan dan Rumah Sakit)
10. Earth and Planets (Bumi dan Planet)
11. Feeling (Perasaan)
12. Tourism (Pariwisata)

Selama ini saya tidak terlalu memperhatikan standar materi seperti apa yang harus diberikan pada pelajar di Sekolah Dasar. Apakah materi diatas sudah merupakan standar baku nasional. Ataukah setiap guru bebas membuat rumusan materi sendiri. Karena selama beberapa tahun belakangan ini saya mengajar berdasarkan apa yang diujikan dalam naskah ujian, seperti soal-soal UTS, UAS, UKK dan sebagainya. Namun mengikuti materi naskah ujian yang tidak saya buat sendiri adalah pekerjaan yang menyebalkan dan membosankan. Karena saya tidak bisa bebas membuat dan mengembangkan metode pembelajaran saya sendiri. Maklum saya adalah seorang guru yang tidak jelas status dan predikatnya, ada yang bilang guru honorer, bisa juga dibilang guru sukwan atau sukarelawan yang bekerja secara sukarela tanpa mengharapkan imbalan, ya ya ya. Jangankan mengharapkan imbalan materil, dukungan secara moril dan penghargaan berupa support atau ucapan terima kasih saja rasanya jarang saya dapatkan kecuali sekedar ucapan salam dan penghormatan dari anak didik. Pengembangan RPP dan metode mengajar pun jarang ditanyakan, apalagi dibina dan didukung. Akhirnya saya hanya bisa mengembangkan pembelajaran sebisa saya sendiri dengan segala keterbatasan.

Pada dasarnya saya ingin mengembangkan metode mengajar yang mudah dan menyenangkan. Maksudnya mudah bagi guru untuk mengeksekusinya dan menyenangkan bagi murid. Ada beberapa metode pembelajaran yang cukup menyenangkan yang pernah saya lakukan, misalnya metode GAMES (Permainan) dan SING A SONG atau menyanyikan sebuah lagu. Namun metode ini jarang saya pakai karena ada beberapa kelemahan, seperti merepotkan saya dalam mengajar maupun saat membuat rancangan pembelajaran. Contohnya metode SING A SONG membutuhkan perencanaan dan perancangan yang cukup lama karena lagu juga harus disesuaikan dengan "dunia" murid sehingga guru harus mengubah liriknya, mengubah beberapa kata atau kalimat yang sulit dibayangkan, diterjemahkan, diucapkan atau sulit dihafal.

Tapi jika ditekuni saya pikir kedepannya murid dapat belajar secara mandiri, apalagi saya bukan guru profesional. Kadang saya tidak memiliki banyak waktu untuk mengasuh murid karena harus mencari nafkah untuk keluarga. Saya berharap murid bisa bermain sambil belajar, bernyanyi menyenangkan sambil belajar Bahasa Inggris dan bisa dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas bahkan bisa dilakukan di luar sekolah atau di rumah.

Supaya nyambung dengan materi. Lirik lagu tentunya harus mengandung kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan rumusan materi. Misalnya kali ini saya ingin membuat materi dengan topik Directions and Locations. Langkah pertama yang saya lakukan adalah mencari soal-soal UTS Semester I yang sesuai dengan topik tersebut, misalnya:

1. What is the person who works in the hospital?
    A. teacher   B. policeman   C. doctor    D. farmer

2. Farmer is a person who works in the field

3. There are many planes in the ...
    A. station    B. air port    C. museum    D. market

4. Where is the capital city of west Java Province?
    A. Bandung    B. Jakarta    C. Surabaya    D. Semarang

Beberapa link soal UTS Semester I Kelas 6 SD:
https://www.jagoanbahasainggris.com/2017/09/soal-uts-bahasa-inggris-sd-kelas-6-semester-ganjil.html
https://www.juraganles.com/2016/09/soal-uts-bahasa-inggris-kelas-6-semester-1-plus-kunci-jawaban.html
5. A place to study and teach is ....
    A. Market
    B. School
    C. Bank
    D. Hospital

6. A place for saving money is ....
    A. Market
    B. School
    C. Bank
    D. Hospital

Dari beberapa contoh soal diatas saya akan membuat lirik sebuah lagu.
Irama Lagu yang akan saya coba gunakan adalah lagu Bangun Pagi

Satu dua, tiga empat
if the teachers work in a school

Lima Enam, tujuh delapan
guru kerja di sekolah

siapa rajin kesekolah
students study diligently

cari ilmu sampai dapat
murid blajar dengan rajin

========================

sungguh senang amat senang
if the farmer work in the field

bangun pagi pagi sungguh senang
petani kerja di sawah ladang

========================

sungguh senang amat senang
doctor works in the hospital

bangun pagi pagi sungguh senang
dokter kerjanya di rumah sakit


Adapun kelemahan metode SING A SONG ini adalah kuantitas materi yang disampaikannya sedikit. Sehingga kadang membuat saya khawatir banyak materi yang tidak tersampaikan nantinya. Ah tapi saya pikir terlalu banyak materi pun juga akan membuat murid capek, bosan, dan tidak memiliki passion dalam belajar. Jadi untuk tahun ini saya akan mencoba lebih sering menggunakan metode ini.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tuesday, August 13, 2019

IDE Solusi / Cara GOKIL saran agar MotoGP GAK Membosankan?

Valentino Rossi pernah bilang bahwa MotoGP semakin membosankan. Beberapa blogger dan netter juga ada yang berpendapat demikian. Tentunya membosankan dari sudut pandang pembalap dan penonton ada perbedaan. Beberapa fans MotoGP beranggapan MotoGP menjadi membosankan karena Marc Marquez terlalu mendominasi. Saya akui memang MM adalah pembalap terbaik di dunia saat ini, seperti halnya Valentino Rossi dan Mick Doohan di masa lampau.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selebrasi Valentino Rossi
Walaupun di masa lampau Valentino Rossi sering menjuarai MotoGP tapi saya merasa tidak semembosankan sekarang saat era kejayaan MM93. Mungkin karena unsur entertain yang membuat The Doctor tidak membosankan. Vale sangat pandai menghibur fans MotoGP dengan cara selebrasi-selebrasi yang lucu. Jorge Lorenzo sempat meniru ritual selebrasi Valentino Rossi. Namun karena akhir-akhir ini kedua pembalap ini jarang memenangkan race, akhirnya selebrasi konyol bin gokil pun seakan lenyap dari layar MotoGP.

Terlalu Sering Pole
Selain itu VR46 juga sering start dari posisi belakang sebelum ia menjuarai seri balapan MotoGP. Berbeda dengan Marquez yang terlalu sering menjadi pole sitter. Dengan mendapatkan hasil qualifikasi tercepat, Marquez sering mendapat pole position kemudian saat Race ia melesat di depan tak tersentuh oleh pembalap lain, tak terkejar. Ia mengingatkan saya pada Casey Stoner berjaya di Ducati yang jago kualifikasi dan kabur sendirian di depan saat balapan. "Marc bukan manusia tapi Alien", mungkin itu kira-kira kalimat yang sering diucapkan untuk menggambarkan betapa sulitnya pembalap lain mengejar The Baby Alien saat ia di depan memimpin balapan.

Stoner Comeback
Supaya MotoGP jadi GAK membosankan salah satunya, haruslah ada pesaing yang kuat untuk Marquez. Saya jadi kangen dan berandai-andai, jika Casey Stoner kembali ke MotoGP bersama tim Ducati atau mungkin KTM. Stoner jago dalam time attack, jadi Marquez akan mendapatkan lawan yang setara saat kualifikasi. Jadi pole sitter pun akan lebih sering berganti.

Marquez Harus Pindah Tim
Valentino Rossi sudah pernah hijrah dari tim Honda ke Yamaha kemudian dari Yamaha ke Ducati lalu kembali ke Yamaha. Begitu pula dengan Casey Stoner yang pernah juara dunia dengan dua pabrikan berbeda yaitu Honda dan Ducati. Jika Marquez pindah tim misal ke KTM atau Suzuki atau mungkin Aprilia, saya kira MotoGP akan lebih seru. Karena Marquez akan beradaptasi dengan motor baru dan mungkin tidak akan secepat ketika ia masih di Honda, sehingga ia tidak akan terlalu mendominasi. Keuntungan lainnya adalah tim lain akan terangkat prestasinya jika Marc Márquez bisa membawa tim tersebut juara atau paling tidak memiliki harapan juara dan menjadi pesaing kuat. Brand juga akan terangkat sehingga dapat meningkatkan penjualan.

Juara Dunia 3x berturut-turut harus Pindah Tim
Di kelas utama MotoGP, Marquez sudah 5 kali menjadi juara dunia. Bahkan sejak tahun 2016 sampai tahun 2018 Marquez sudah mencetak hatrick 3x Juara Dunia secara berurutan. Dan sebentar lagi Musim 2019 pun sepertinya akan menjadi milik Marquez kembali sehingga ia akan memegang titel ke-6 MotoGP-nya yang merupakan kali keempat berturut-turut sejak 2016. Menurut saya agar MotoGP gak membosankan seharusnya pembalap yang menjuarai MotoGP 3x berurutan harus pindah tim.

Line-Up Pembalap MotoGP harus sering direshuffle
MotoGP akan lebih seru biasanya saat musim pergantian line-up pembalap. Misalkan saat Jorge Lorenzo pindah dari Yamaha ke Ducati tahun 2017 dan tahun 2019 ketika ia pindah dari Ducati ke Honda. Atau pada 2011 saat Casey Stoner pindah dari Ducati ke Honda dan Valentino Rossi menyeberang dari Yamaha ke Ducati. Juga saat Casey Stoner bergabung dengan Ducati dari Honda LCR pada tahun 2007 dan langsung menjadi juara dunia baru. Dan juga pada tahun 2004 saat Valentino Rossi bergabung bersama Yamaha dari Honda juga langsung menjadi juara dunia MotoGP. Max Biaggi juga pernah hijrah dari Yamaha ke Honda pada Tahun 2003. Saat ini pembalap top makin jarang berganti motor/tim, misalnya Marquez sudah 7 tahun di Honda sejak 2013 sama seperti Rossi yang sudah dua kali 7 tahun bersama Yamaha yaitu 2004-2010 dan 2013-2019. Begitu pula dengan Andrea Dovizioso yang sudah 7 tahun bersama Ducati sejak 2013. Sedangkan Cal Crutchlow sudah 5 tahun bersama LCR Honda sejak 2015 sama seperti Danilo Petrucci di Ducati. Dulu Jorge Lorenzo pernah di Yamaha selama 9 tahun dan mempersembahkan 3 gelar untuk Yamaha, tapi Lorenzo tidak pernah menjuarainya secara berurutan seperti Rossi dan Marquez. Casey Stoner hanya pernah bersama Ducati selama 4 tahun saja. Akan lebih menarik jika kontrak pembalap hanya boleh 1 tahun sekali bersama tim yang sama, sehingga setiap tahun ada penyegaran. Untuk juara bertahan mungkin masih boleh lah diperpanjang menjadi 2 tahun, sebagai hadiah kepada tim yang berhasil membantu pembalapnya menjadi juara dunia.

Tiap Balapan Ganti Motor/Tim
Ide gila lainnya yang ada dipikiran saya adalah betapa serunya jika tiap seri race MotoGP tiap pembalap mengendarai motor yang berbeda. Misalkan pada seri pertama Qatar, Marquez menggunakan motor KTM tapi pada seri berikutnya menggunakan motor Aprilia atau bahkan Yamaha. Sepertinya akan lebih seru dan pemenang balapanpun akan semakin sulit ditebak. Jadi pembalap dikontrak oleh MotoGP bukan oleh tim. Sedangkan tim hanya bertugas menyediakan motor tanpa pusing mengurus kontrak pembalap. Dengan Aturan seperti ini

Poin Kulifikasi dan Reverse Pole
Supaya lebih seru starting grid hasil kualifikasi lebih baik dibalik saja. Misalnya Marquez mencetak lap time terbaik saat kualifikasi maka ia akan start dari posisi paling belakang. Sebagai gantinya, kualifikasi harus memiliki nilai poin. Jadi bila Marquez tercepat saat kualifikasi ia akan mendapatkan 25 poin dan bila ia bisa memenangkan balapan, maka total ia bisa mendapatkan 50 poin. Begitupula dengan posisi 2 tercepat kualifikasi akan start dari posisi 2 paling belakang misalkan Dovizioso berhasil mencetak waktu tercepat kedua saat kualifikasi maka ia akan mendapatkan point 20 dan start dari posisi 2 paling belakang tepat di depan Marquez, begitu dan seterusnya. Dengan demikian diharapkan akan terjadi banyak overtake, karena pembalap tercepat ada dibelakang dan pembalap paling lambat ada di depan dan mencoba mempertahankan posisinya dari serangan pembalap lain yang lebih cepat dibelakangnya. Saya jadi teringat Valentino Rossi yang pernah start dari posisi paling belakang atau pos 26 saat itu dan mampu finis di posisi 4 setelah mendahuli 22 pembalap di depannya, dan dia tertinggal 19 detik di belakang Lorenzo (1), Marquez (2), dan Dani Pedrosa (3). Saya mengandai-andai jika ketiga pembalap di depannya juga start dari posisi belakang misal Lorenzo (25), Marquez (24), dan Dani Pedrosa (23) apakah VR akan bisa juara dunia saat itu?

Bila ada ide lainnya agar kejuaraan MotoGP tidak membosankan silakan kawan-kawan tulis di kolom komentar. Thank you terimakasih! Wasalam

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ