Wednesday, August 21, 2019

Akreditasi Sekolah: Bukan Murid saja yang dikasih nilai oleh guru

Bukan Murid saja yang dikasih nilai oleh guru. Guru dan Sekolah pun ada yang menilai loh!
Beberapa hari ini di sekolah tempat saya mengasuh tidak seperti hari-hari biasa. Para guru sedang sibuk mempersiapkan akreditasi sekolah. Karena saya bukan guru profesional saya tidak begitu paham dan mendalami tentang seluk beluk akreditasi. Yang saya tahu tentang akreditasi adalah, kunjungan untuk menilai suatu sekolah. Sehingga nanti sekolah memiliki semacam rapot yang memiliki nilai akreditasi A, B, C atau tak terakreditasi. Akhirnya kali ini saya penasaran ingin lebih memahami apa sih pentingnya akreditasi bagi sekolah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tak Terakreditasi
Setelah membaca dari beberapa media di internet, ternyata hanya sekolah dengan akreditasi A dan B yang berhak menyelenggarakan UN. Bila sekolah belum terakreditasi atau nilainya C, saat Ujian Nasional harus bergabung dengan sekolah yang sudah terakreditasi. Kemudian yang menandatangani ijazah siswa yang ikut UN tersebut adalah kepala sekolah yang sekolahnya sudah terakreditasi. Referensi:
Pada tanggal 14 Desember 2018, salah-satu artikel pada situs mediaindonesia.com menyebutkan bahwa sebagian besar sekolah dan madrasah di Tanah Air atau 55,31% terakreditasi B dan hanya sebagian kecil yang masuk akreditasi A. Selain itu, masih ada sekolah dan madrasah yang tidak terakreditasi, bahkan tercatat 705 yang tutup. Sekolah yang tidak terakreditasi atau tidak mendapat akreditasi, antara lain karena sekolah tersebut tidak memenuhi kriteria penilaian akreditasi

Akreditasi Sekolah juga Pengaruhi Pemberian Dana BOS
Mungkin salah satunya hal ini yang membuat banyak sekolah berjuang habis-habisan mendapatkan nilai akreditasi sebaik mungkin. Sekolah yang tidak terakreditasi dipastikan tidak akan menerima Biaya Operasional Sekolah (BOS) pada 2020 mendatang. Sumber:
Berdasarkan artikel berjudul Sekilas Tentang Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah  pada tahun anggaran 2012, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:

  • SD/SDLB : Rp 580.000,-/siswa/tahun
  • SMP/SMPLB/SMPT : Rp 710.000,-/siswa/tahun

Ada satu artikel menarik tentang akreditasi sekolah yang senada dengan pikiran dan hati saya. Artikel tersebut berjudul Fenomena Akreditasi : Pencitraan atau Kualitas?
Bahkan sebelumnya saya berhasrat membuat tulisan serupa, eh ternyata keduluan. Ada orang yang telah membuatnya, persis seperti apa yang saya rasakan dan saya pikirkan. Berikut dibawah ini saya rangkum intisari dari artikel tersebut:

Pencitraan Akreditasi
Menjelang visitasi atau kunjungan akreditasi, sekolah akan sibuk sekali mempersiapkan segalanya agar mendapatkan nilai akreditasi sebaik mungkin. Para guru diminta untuk mengumpulkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) beserta evaluasi belajar, tidak ketinggalan media mengajar, walaupun pada hari-hari biasa jarang dilakukan, bahkan tidak pernah membuat RPP dan tidak pernah membuat inovasi media belajar. Tenaga kependidikan non guru dan kepala sekolah juga disibukkan dengan urusan administrasi, mulai dari data siswa, prestasi siswa, data guru, dan lain-lain. Para murid pun tidak ketinggalan, mereka juga sibuk, bersama wali kelasnya mereka menghias kelas, membersihkan kelas, hampir setiap hari kerja bakti masal, ikut mencat ruangan, berlatih menyanyi dan sebagainya. Mencoba berfikir positif bahwa "akreditasi" ini adalah salah satu cara untuk mengontrol sekolah dan menjaga kualitas sekolah, tetapi sebenarnya saya merasa resah dan khawatir atas fenomena akreditasi ini. Banyak pertanyaan muncul dalam benak saya, seperti: "Kenapa RPP baru dibuat pada saat akan akreditasi? Padahal di hari-hari biasa baik kepala sekolah, pengawas, bahkan kepala dinas tidak pernah menyinggung tentang RPP apalagi membahas pengembangan kegiatan pembelajaran", "Kenapa fasilitas baru dibenahi hanya ketika ada akreditasi?", "Kenapa laporan baru dibuat saat mau akreditasi?" dan segudang pertanyaan "Kenapa" lainnya. Sehingga terkadang saya berfikir negatif, bahwa semua yang dilakukan oleh pihak sekolah hanya untuk pencitraan saja, pencitraan agar sekolah dinilai bagus dan layak, pencitraan agar berhasil mendapatkan nilai "A" atau minimal "B".

Lalu bagaimana dengan masalah kualitas sekolah? Apakah kualitas sekolah hanya pantas dinilai melalui akreditasi? Fenomena seperti ini seperti melihat kecerdasan seorang anak yang hanya diukur dari nilai akhir saja. Pada akhirnya semua seperti dinilai secara instan. Bukankah akan lebih baik jika kita terlihat apa adanya? Jika memang kita masih belum berkualitas maka kita harus lebih meningkatkan kualitas lagi. Jika kita sudah berkualitas maka kita harus mempertahankannya, bahkan lebih baik ditingkatkan? Mengapa kita harus sibuk saat akreditasi, seolah-olah semua lengkap sempurna, baik padahal kenyataannya semua dikerjakan hanya dalam waktu 1 bulan saja? Bulan-bulan lainnya sama sekali berbeda. Bukankah lebih baik jika kita mempersiapkan semua itu dengan niat "murni" untuk meningkatkan kualitas dan bukan untuk pencitraan? Bukankah lebih baik jika sedari awal guru-guru sudah diminta kesadarannya untuk membuat RPP secara teratur yang di tindak lanjuti dengan pemeriksaan rutin dari sekolah? Dengan seperti itu tentu saja semua akan lebih rapi, teratur dan baik. Menjelang akreditasi kita tidak perlu diributkan dengan hal-hal yang seharusnya kita lakukan sejak dulu. Kita akan lebih bisa menilai kualitas kita secara objektif dan bukan karena sekedar pencitraan.

Sumber:
 Nurul, Fitri. 2014. Fenomena Akreditasi : Pencitraan atau Kualitas? kompasiana.com

Artikel lainnya yang menarik tentang akreditasi adalah tulisan yang berjudul LANGKAH STRATEGIS PERSIAPAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH karya Reni Herawati. Menurut saya artikel tersebut sangat cocok untuk dibaca oleh yang sekolahnya akan mendapatkan kunjungan visitasi akreditasi.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

1 comment:

  1. I love it how you let us download minecraft pe for pc and for free. Mega skyblock is survival map for minecraft pe where you will see 14 islands. Minecraft pe maps 14 jan 2020.

    gta 5 apk

    ReplyDelete